Setelah C.I.N.T.A, Apa Yang Tejadi, dan Empat Mata, D’Bagindas punya satu lagi cerita cinta seru. Ada di single Pop-Melayu terbaru mereka, Tak Seindah Malam Kemarin.
Didukung dan Dihujat
Perjalanan karir band beranggotakan Bian-vokal, Tile-gitar, Mike-keyboard, dan Dandy-gitar ini nggak semulus yang orang kira. Tidak jarang mereka mendapat banyak komentar sinis pas manggung. Menurut Tile, mereka menerima segala masukan dengan lapang dada, dengan catatan kritiknya itu membangun, bukan menjatuhkan.
“Kalau ada yang mengkritik penampilan kita di panggung, kita masih denger dan berusaha perbaikin. Tapi kalau dibilang band alay, kita bingung maksud mereka itu apa,” ujarnya.
Sebagai vokalis, Bian paling sering jadi sasaran sama orang yang nggak suka D’Bagindas. Cowok kelahiran 3 Maret 1986 ini dicemooh karena style-nya yang mirip Ariel. “Aku sih terima saja kalau dibilang kayak gitu. Tapi aku tetap jadi diri sendiri, dan nggak merasa ngikutin siapa-siapa. Lagian mana pernah Ariel nyanyi lagu Melayu, he he he,” katanya.
Di dunia entertainment, pro dan kontra wajar saja. Pengalaman pahit seperti ditimpukin botol plastik pas manggung juga pernah D’Bagindas alami. Namun, banyak juga fans yang terus mendukung karir band yang terbentuk 2 Februari 2009 ini. “Kebanyakan yang dengerin D’Bagindas itu ibu-ibu dan anak-anak SD-SMP, merekalah yang bikin kita semangat berkarya,” papar Mike.
Keyboardis yang menciptakan semua lagu D’Bagindas ini juga bilang, banyak fans yang suka lagu-lagu D’Bagindas karena lirik yang simple, dan musik yang mudah dicerna. “Sebisa mungkin aku bikin lagu yang nggak rumit, dan dengan durasi sekitar 3 menitan,” ujarnya.
FYI, Maret ini mereka manggung di beberapa kota di Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Malaysia. “Di Malaysia nanti kami akan main di tiga kota, yaitu Johar, Srawang, dan Penang. Agak surprise juga karena katanya banyak yang suka lagu C.I.N.T.A di sana,” tutur Mike.
Gugup Pas Manggung
Walaupun jam terbang sudah banyak, para personel D’Bagindas masih suka nervous pas mau naik panggung. Contohnya nih, Dandy suka mual-mual menjelang tampil. Atau Bian yang sering keluar masuk toilet untuk buang air kecil. Sementara, Tile juga suka sakit perut. Tapi buat mereka ini cuma sugesti yang nggak berlangsung lama.
“Sebenarnya kami nggak tegang. Mungkin mual-mual itu seperti datang dari alam bawah sadar,” ujar Mike.
Penonton yang rusuh dan nggak terkendali juga bikin mereka deg-degan. Kalau sudah begini, biasanya Bian sebagai vokalis, yang usaha banget untuk “merangkul” mereka. “Musik itu untuk perdamaian bukan untuk permusuhan,” kata Dandy.
The Broken Heart Story
Sebenarnya ada kisah sedih di balik lagu-lagu D’Bagindas. Ternyata nih, Tile, Mike, dan Bian pernah mengalami patah hati yang membuat mereka down banget. Tile cerita pernah pacaran sama seorang cewek semasa kuliah dulu. Waktu itu cowok asal Bandung ini merasa sudah menemukan orang yang tepat untuk dijadikan istri. Hingga suatu hari, cewek itu selingkuh dengan cowok lain, dan membuat hidupnya jadi nggak karuan.
“Gue sempat seperti orang gila selama tiga bulan gara-gara ini. Kuliah gue juga jadi berantakan. Bener kalau ada yang bilang too much love will kill you,” kenang Tile.
Sementara Bian mengaku pernah setia pacaran dengan satu orang cewek sejak kelas 6 SD hingga lulus SMA. Namun hubungan selama sembilan tahun itu kandas begitu saja.
”Nyesek banget, apalagi alasannya karena bapaknya nggak setuju kalau aku itu anak band,” kata cowok asal Malang ini.
Sementara Mike sering banget ditolak cewek-cewek. Ngedengerin lagu C.I.N.T.A, itulah curahan hati Mike yang sejujurnya. Dandy sih, nggak pernah ngerasain patah hati yang sampai menyiksa dirinya. Eh, dia tuh romantis banget, malah pernah bikin rekaman solo gitar untuk first love-nya.
D’Bagindas sadar perjalanan mereka masih panjang, untuk itu mereka tetap rendah hati dan berusaha ngasih yang terbaik. “Biar semua pengalaman dan komentar pahit itu dijadikan pelajaran untuk kami maju ke depan,” tutup Tile.
Didukung dan Dihujat
Perjalanan karir band beranggotakan Bian-vokal, Tile-gitar, Mike-keyboard, dan Dandy-gitar ini nggak semulus yang orang kira. Tidak jarang mereka mendapat banyak komentar sinis pas manggung. Menurut Tile, mereka menerima segala masukan dengan lapang dada, dengan catatan kritiknya itu membangun, bukan menjatuhkan.
“Kalau ada yang mengkritik penampilan kita di panggung, kita masih denger dan berusaha perbaikin. Tapi kalau dibilang band alay, kita bingung maksud mereka itu apa,” ujarnya.
Sebagai vokalis, Bian paling sering jadi sasaran sama orang yang nggak suka D’Bagindas. Cowok kelahiran 3 Maret 1986 ini dicemooh karena style-nya yang mirip Ariel. “Aku sih terima saja kalau dibilang kayak gitu. Tapi aku tetap jadi diri sendiri, dan nggak merasa ngikutin siapa-siapa. Lagian mana pernah Ariel nyanyi lagu Melayu, he he he,” katanya.
Di dunia entertainment, pro dan kontra wajar saja. Pengalaman pahit seperti ditimpukin botol plastik pas manggung juga pernah D’Bagindas alami. Namun, banyak juga fans yang terus mendukung karir band yang terbentuk 2 Februari 2009 ini. “Kebanyakan yang dengerin D’Bagindas itu ibu-ibu dan anak-anak SD-SMP, merekalah yang bikin kita semangat berkarya,” papar Mike.
Keyboardis yang menciptakan semua lagu D’Bagindas ini juga bilang, banyak fans yang suka lagu-lagu D’Bagindas karena lirik yang simple, dan musik yang mudah dicerna. “Sebisa mungkin aku bikin lagu yang nggak rumit, dan dengan durasi sekitar 3 menitan,” ujarnya.
FYI, Maret ini mereka manggung di beberapa kota di Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Malaysia. “Di Malaysia nanti kami akan main di tiga kota, yaitu Johar, Srawang, dan Penang. Agak surprise juga karena katanya banyak yang suka lagu C.I.N.T.A di sana,” tutur Mike.
Gugup Pas Manggung
Walaupun jam terbang sudah banyak, para personel D’Bagindas masih suka nervous pas mau naik panggung. Contohnya nih, Dandy suka mual-mual menjelang tampil. Atau Bian yang sering keluar masuk toilet untuk buang air kecil. Sementara, Tile juga suka sakit perut. Tapi buat mereka ini cuma sugesti yang nggak berlangsung lama.
“Sebenarnya kami nggak tegang. Mungkin mual-mual itu seperti datang dari alam bawah sadar,” ujar Mike.
Penonton yang rusuh dan nggak terkendali juga bikin mereka deg-degan. Kalau sudah begini, biasanya Bian sebagai vokalis, yang usaha banget untuk “merangkul” mereka. “Musik itu untuk perdamaian bukan untuk permusuhan,” kata Dandy.
The Broken Heart Story
Sebenarnya ada kisah sedih di balik lagu-lagu D’Bagindas. Ternyata nih, Tile, Mike, dan Bian pernah mengalami patah hati yang membuat mereka down banget. Tile cerita pernah pacaran sama seorang cewek semasa kuliah dulu. Waktu itu cowok asal Bandung ini merasa sudah menemukan orang yang tepat untuk dijadikan istri. Hingga suatu hari, cewek itu selingkuh dengan cowok lain, dan membuat hidupnya jadi nggak karuan.
“Gue sempat seperti orang gila selama tiga bulan gara-gara ini. Kuliah gue juga jadi berantakan. Bener kalau ada yang bilang too much love will kill you,” kenang Tile.
Sementara Bian mengaku pernah setia pacaran dengan satu orang cewek sejak kelas 6 SD hingga lulus SMA. Namun hubungan selama sembilan tahun itu kandas begitu saja.
”Nyesek banget, apalagi alasannya karena bapaknya nggak setuju kalau aku itu anak band,” kata cowok asal Malang ini.
Sementara Mike sering banget ditolak cewek-cewek. Ngedengerin lagu C.I.N.T.A, itulah curahan hati Mike yang sejujurnya. Dandy sih, nggak pernah ngerasain patah hati yang sampai menyiksa dirinya. Eh, dia tuh romantis banget, malah pernah bikin rekaman solo gitar untuk first love-nya.
D’Bagindas sadar perjalanan mereka masih panjang, untuk itu mereka tetap rendah hati dan berusaha ngasih yang terbaik. “Biar semua pengalaman dan komentar pahit itu dijadikan pelajaran untuk kami maju ke depan,” tutup Tile.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar